The Legacy of Sriwijaya on Our Wedding Day

Selang waktu 6 bulan untuk kami mempersiapkan sematang-matangnya acara pernikahan kami.

Aku dengan kesibukanku berbagi ilmu dengan peserta didik, membuatku harus bolak balik Palembang - Indralaya sendiri. Tancap gas untuk mengejar jadwal kelas pagi dan kembali sore selepas sholat ashar. 

Dia juga punya kesibukannya yang menuntutnya harus siap sedia untuk mengunjungi beberapa lokasi yang akan di survey

Ya begitulah, hanya tersisa weekend untuk bertemu dan membahas pernikahan secara khusyuk.
Sumpah rasanya tidak akan sanggup kalo harus bolak balik sendiri nyari dan konfirmasi vendor yang akan dipakai nanti.

Maka, kami memutuskan untuk menggunakan WO (Wedding Organizer). Kami pelajari dulu WO apa saja yang ada di Palembang ini. 

Kriterianya adalah: 
  1. WO nya jangan abal-abal
  2. Cari yang sudah banyak pelanggannya
  3. Lihat testimoni orang-orang yang sudah memakai jasanya
  4. Lihat tampilannya bagaimana mereka mempromosikan jasa mereka (kalau brosur/banner/web nya udah pakai font comic sans itu ga usah dipilihlah wkwk!)
  5. Paket pernikahan yang ditawarkan bervariasi
  6. Harga masuk akal
  7. Kerjasama dengan vendor-vendor yang sudah punya nama
Dari beberapa teman yang saya tanya, ada yang bilang tidak memakai WO, alasannya: biaya. Sebenarnya hak setiap orang ya mau bagaimana mereka dalam menyusun acara pernikahannya. Kalau aku sih, orangnya tidak mau ribet tapi everything must be on track. Hahahahiks!

Dari data dan hasil survey tanya sana sini sama kerabat mengenai WO apa yang "bagus" di Palembang? Yang biaya ga mahal? Yang berpengalaman dalam mengatur acara pernikahan? 

Akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan MAKNA WO. Dari namanya aja sudah menjanjikan, makna, momen pernikahan, walau acara hanya sehari tetapi maknanya akan terkenang seumur hidup. WO ini rasanya memang tepat dipilih untuk dberikan tanggung jawab dalam mengatur acara pernikahan kami nantinya.

Kami pun berkunjung ke Makna untuk membicarakan kelanjutan acara pernikahan kami. Sudah deal, Down Payment sudah dibayarkan sebagai tanda jadi. Masjid dan gedung sudah di booking untuk hari penting kami. Undangan sudah didesain siap print. Hingga souvenir pun sudah dipesan.

BOOM! WORLD'S HEALTH ORGANIZATION CLAIMS COVID 19 AS A GLOBAL PANDEMIC!

Social and Physical Distancing, PSBB, Lockdown, Work From Home, Wearing Mask, Stay at Home, Wash Your Hand, Take Supplements, Eat Healthy Food, and so on...

adalah kata-kata anjuran yang sering terdengar dengan maksud untuk menyuruh kita agar tidak melakukan kegiatan masal sehingga mengurangi tingkat probabilitas penyebaran virus covid 19.

Masjid, sekolah, kampus, mall, hotel, gedung serbaguna, kantor, semua ditutup.

Bagaimana nasib acara nikahan kita ini?


---


Have you ever heard about The Plan B?

Biasanya ketika telibat dalam sebuah penelitian, kita dianjurkan untuk membuat beberapa skenario dalam analisa dengan mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan sehingga mendapatkan hasil yang berbeda. Dari beberapa skenario tersebut akan diambil satu yang mendekati sempurna atau terbaik. 

Tidak hanya di dalam penelitian, ketika akan merencanakan perjalanan pun biasanya kita dianjurkan untuk memiliki beberapa opsi rute jikalau ada hambatan atau force majeur.

Intinya sih hidup ini jangan terpaku hanya pada satu rencana. 

Untuk acara pernikahan kami ini, awalnya tidak ada plan B. Kita sudah yakin untuk tetap melakukan akad nikah di masjid pagi harinya, dan resepsi di gedung malam harinya. But, 2020 has its own surprise! The global pandemic restricts us to do any kind of mass activities, including wedding party.

Gedung tempat kita akan melangsungkan acara pernikahan ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan. 

Apa boleh buat!

Sedih? tidak tuh! seneng malah iya. Masih banyak disana yang harus rela mengundur hari pernikahannya hingga entah kapan padahal tinggal menghitung hari saja, sudah lunas akomodasi gedungnya, bahkan sudah sebar undangan. 

Kalo kita, baru booking hari saja. Undangan kami pun belum disebar, walau kami diharuskan untuk mengubah lokasi di undangan dikarenakan gedung tidak bisa dipakai (tentu saja dengan biaya tambahan revisi undangan). Tetapi tentu ada hikmah yang dapat diambil dari semuanya. Yang pasti budget pernikahan kami hemat hingga setengahnya. 

Berikut ini beberapa perubahan signifikan yang kami lakukan setelah berembuk keluarga: 

  1. Yang awalnya akad nikah di masjid dan resepsi di gedung, kita rombak total menjadi akad nikah dan resepsi dengan sistem open house di rumah nenek.
  2. Paket pernikahan dari Makna WO awalnya paket lengkap diubah menjadi paket akad aja dulu. Lumayan dari perubahan paket ini saja sudah hemat 50% dari pengeluaran yang direncanakan di awal.
  3. Dekorasi pelaminan yang awalnya ditiadakan karena di Masjid, diadakan kembali ditambah dengan dekorasi kamar pengantin.
  4. Katering dikurangi porsinya sesuai dengan tamu yang akan diundang.
  5. Baju pengantin yang awalnya dua untuk akad dan resepsi berbeda, akhirnya diubah menjadi satu hanya untuk akad saja.
  6. Tidak ada tari pagar pengantin dan tari kreasi
  7. Acara adat cacap suap ditambahkan
  8. Tidak ada honeymoon wkwkw (because a honeymoon is too mainstream)

Well, beberapa bulan masih cukuplah untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang ambyar. Itulah yang ada di benak pada saat itu. Aku disini tidak mau nge-claim diri sendiri sebagao orang yang perfectionist. Cuma satu inginya semua berjalan lancar sesuai keinginan tanpa ada penyesalan. 

Berkali-kali kami bolak balik koordinasi dengan pihak WO dan vendor untuk memastikan semuanya aman terkendali dan mengutarakan keinginan ingin memakai ini dan itu. Disini saya akan berbagi cerita dan sedikit tips mengenai vendor yang terpilih. Saya hanya akan menyebut nama vendor yang kami pakai, yang tereliminasi tidak akan kami jatuhkan namanya (walau ada dari kalian sudah membuat saya kesal setengah hidup hehe)

---------

WEDDING ATTIRE


Beberapa kali kami ganti vendor untuk baju karena beberapa drama yang termasuk parah yaitu "body shaming", huft hari gini masih ada aja mengukur cantik dari bentuk tubuh. 

Akhirnya, rumah limas yang menjadi pilihan akhir. Mengapa? karena menurut beberapa sumber terpercaya, Rumah Limas ini menyediakan baju adat (ga cuma baju pengantin) dan dekorasi adat khas Sumatera Selatan yang memang masih tergolong asli tanpa ada unsur modernitas. 

Aesan yang digunakan adalah Aesan Paksangko dengan baju kurung sepenunhnya songket nuansa warna merah dan emas.



Di momen pernikahan ini aku memilih tema “tradisional, sakral, dan elegan”.

Beberapa kali kukumpulkan artikel mengenai filosofi baju pengantin tradisional Palembang. Agar aku paham betul apa yang kukenakan ini.

Ada makna megah nan indah dibalik kain songket dan tumpalnya. 
Pending dan harapan baik yang terkandung didalamnya. 
Terate dan makna apabila mengenakanannya. 
Sunting yang disusun satu persatu menjunjung tinggi diatas kepala pengantin wanita. 
Kelapo setandan dengan tujuh tangkai bunga, tak ketinggalan motif pacar (henna) dengan filosofi yang terkandung ditiap variasinya. 
Dan masih banyak lagi perintilan-perintilan kecil yang syarat makna.

Hingga pemilihan warna merah dan emas pun kupilih sendiri.




Ini merupakan momen sekali seumur hidup, maka dari itu aku tidak mau sembrono tanpa persiapan apapun dalam memilih apa yang akan kukenakan. (siapa yang akan diberikan kepercayaan untuk mengabadikan momen spesial ini pun tidak kupilih asal)

Selebihnya, identitas kultur dan budaya Palembang (Kerajaan Sriwijaya) ini harus dipertahankan karena filosofi makna tidak boleh sembarangan.

Banyak disana pilihan baju pengantin dan dekorasi modern dengan berbagai modifikasi yang (maaf) terkesan norak dan tidak nyambung. Tetapi aku lebih suka sesuatu dengan tingkat originalitas tinggi seperti ini.



Yang paling berkesan buatku dengan vendor ini adalah sunting pengantinnya dan Mba Lala yang baik banget mau membantu semuanya. Di tempat lain, sunting itu terkadang sudah jadi, instant, ringan, dan tinggal pasang di kepala. Di Rumah Limas ini, sunting disusun satu persatu dikepala pengantin dengan bahan dasar kuningan sehingga teramat berat. Sudah ga inget lagi berapa tingkat, tapi memang aku minta suntingnya nanti tinggi dan besar supaya terlihat megah. Waktu yang dibutuhkan pun lumayan lama untuk memasang sunting ini. But the result was undoubtedly incredible.

---------

MAKE-UP



I'm 100% sure every woman in this world wants her wedding make up to be perfect

Untuk makeup ini juga saya coba-coba beberapa MUA sebelumnya dan lihat hasil-hasil yang sudah-sudah di IGnya, tetapi selalu suka liat hasil makeup mbak Shanty Nugraha ini. Pas ditanyain ke WO kalau mau ubah MUA, rupanya akan nambah biaya dari paket yang sudah kami ambil. 

Saya pikir-pikir dulu dan tanya sana sini bagusnya pakai MUA siapa biar ga nyesel dihari tua *bener ini pasti kalian galau kalu udah ke tahapan memutuskan MUA*. Makanya last minute baru berubah pikirian untuk memantapkan pilihan memakai mbak Shanty Nugraha sebagai MUA nya. Bener gak nyesel deh dengan perubahan mendadak ini, suka banget sama makeup nya pas diwajah aku. 

Make up berlangsung dari setelah subuh hingga detik akan ijab kabul. Lama sekali dan melelahkan. Untungnya jadwal pengantin lain yang berbarengan dengan hari akad kami diundur, jadi mbak MUA nya bisa fokus make up aku tanpa terburu buru untuk make up di tempat lain. 

Untuk make up keluarga aku percayakan sama sikod.makeup yang merupakan adek tingkat sekaligus mahasiswa didik di arsitektur Unsri. Terima kasih Mba Shanty dan Siti yang sudah membuat kami tampil cantik di hari sakral ini.




Pilihan contact lens pun aku pikirin matang-matang. Gamau pakai yang warna biru soalnya menurut aku gak sesuai sama genetik orang asia mata biru tuh wkwkw. Nanti yang ada malah serem kek hantu, melotot mata biru hidung pesek gitu, ga cocok ih, maaf ya yang suka pake kontak lens biru. 

Aku pilih warna cappucino atau coklat ke abu-abuan brand dari Sanso X2 karena aku matanya kering dan brand ini kadar airnya tinggi juga dipakai ga ngeganjel dan sudah ada sertifikat bpom nya. Warna coklat juga cocok dengan nuansa baju pengantin dan dekor yang merah dan emas.

---------

HENNA (PACAR)


Untuk henna atau pacar ini, ga banyak nyari tentang vendor mana soalnya sama saja setelah lihat sana sini, tinggal bagaimana kita request mau gambar apa motif henna nya. Nah, kalo ini yang aku lakukan adalah research terlebih dahulu tentang filosofi motif henna. Aku request ke mba vendor henna nya untuk menggambar sesuai apa yang aku inginkan. 

Salur memiliki makna a long last relationship
Bunga memiliki makna kecantikan dan kesuburan. 
Riak air, karena air merupakan unsur kehidupan yang vital.

Tidak ingin memakai henna putih karena cepat hilang dan seperti menghilangkan identitas henna yang seyogyanya berwarna merah. Tidak ingin pakai motif jaring-jaring biar ga dikira lady rocker ahaha, tidak ingin terlalu pekat jari semua diwarnain biar ga dikira pernikahan tema India/Nepal. Meminta unsur warna merah marun dan emas senada dengan bajunya. 

Terima kasih Mba Nia, nanti ketemu lagi di lain kesempatan.



---------

DECORATION

By: Rumah Limas

Satu set dengan wedding attire nya, dekorasi menggunakan Rumah Limas. Alasannya simple, pengen pakai bantal susun untuk pelaminannya dan kamar pengantinya ingin dihias pakai songket. Kamar pengantin ini adalah kamar mama dulu waktu masih gadis. 








---------

KOTAK SESERAHAN

Dekorasi untuk seserahan totalnya ada 20 kotak (10 akrilik & 10 parsel). Vendornya sudah disediakan WO, cuma minta warnanya Merah dan Emas. Isinya adalah:
  1. Mahar/Mas Kawin
  2. Al Quran & Seperangkat Alat Sholat
  3. Songket Asli Palembang
  4. Tas & Sepatu
  5. Seperangkat Alat Kopi (You know I can;'t live without caffeine)
  6. Seperangkat Alat Mandi
  7. Sembako
  8. Buku Bacaan, Buku Gambar & Seperangkat Alat Gambar
  9. Alat Make Up
  10. Kain
Nyicil nyari barang seserahan sudah dari awal tahun, dan memang minta sama calon suami barang yang akan pasti saya pakai dan bermanfaat nantinya.

---------

DOCUMENTATION


Cuma satu pesen ke potografernya untuk nanti foto-fotonya dibuat timelessmeaningful dan black and white. (but we still keep the colored photo)

Jangan seperti wedding photo kebanyakan yang hanya main terang-terang saja. Dalam foto b/w moment sakral lebih tersirat. Orang yang melihat foto ini akan fokus langsung ke objek orang didalam foto, bukan ke warna dekor, ataupun ke makeup pengantin, dan juga bukan ke yang lain lah pokoknya gitu haha. 

Karena yang ingin kita tunjukkan dari foto pernikahan itu moment nya bukan? 

Satu lagi pesen temen baik saya @mithahendri yang sudah sangat banyak membantu dalam memberi masukan dan tips dan trick ngurus nikahan ini, dia bilang gini dan tidak akan pernah saya lupa: "foto nikahan timeless saja, biar nanti ketika dilihat anak cucu kelak mereka gak tertawa geli melihatnya, salah satunya adalah dengan b/w photography."

Luxury Pictura tidak perlu diragukan lagi dan merupakan salah satu wedding photographer yang sudah lama berkiprah (sebelum ada yang banyak sekarang-sekarang ini). Lihat hasil-hasilnya di akun IG nya dan selalu jatuh cinta. Karena yang ditangkap dari kamera mereka adalah benar-benar moment nya. Man behind the scene nya temen SD, jadi enak kalo mau berasan apa-apa, gak canggung. Thank you ya Ben, you made my special day unforgettable.

Hasilnya? See for yourself!











---------

CATERING

By: Lestari Catering, Kopi Pulang, UMKM BDC Palembang, Kang Bubur depan Rumah, Es Tebu depan Rie Mart langganan Fiqih, Pempek dan Model Teteh, dll.

Terima kasih untuk semua Vendor makanan yang sudah membantu menyediakan menu yang enak untuk para tamu. Maaf fotonya ga lengkap untuk semua booth makanannya. 

Tips lagi, memilih catering pilihlah yang sudah pasti berpengalaman ngurusin hajatan dan sudah teruji enak makanannya, karena tidak akan mengecewakan, tidak akan kelabakan, tidak akan kekurangan ini dan itu.

Keluarga sudah langganan katering ini dari jaman dulu, jadi sudah pasti kami memilih ini. Walau dalam paket Akad dulu Aja by Makna sudah termasuk 200 porsi take away dari Diraniga Catering. Tapi kami tetap nambah 700 porsi makanan untuk makan ditempat. Tidak lupa cemilan seperti pempek, tekwan, model, bubur ayam, kue-kue.

Es tebu favorit suami pun dibopong beserta gerobaknya untuk melepaskan dahaga para tamu yang datang di siang hari yang terik. Ditambah lagi Teh Tarik kekinian yang lagi hits.

Kopi. Jangan sampai ketinggalan. Wajib ada. 
Pilihannya adalah Kopi Pulang.

Tempat dimana aku dan suami pertama kali saling mengenal lebih dalam dan mencoba memulai.



---------

INVITATION

By: @pratamaart11 & myself

Tips membuat undangan pernikahan: cari yang semurah mungkin karena pada akhirnya akan dibuang.

Undangan saya ini bahannya kertas karton dengan sedikit tali rami mau ambil kesan minimalis nan rustic. Harganya? 1300-1700 rupiah saja guys (kalo mau lebih murah lagi juga ada cuma kecil banget). Nambah dikitlah itu karena harus ganti lokasi dan tanggalnya gegara corona kemaren deh. 

Ga usah pakai bahan yang keras, banyak warna, bahan plastik, tinta emas apalah itu. Serius udah mahal dan akan berakhir di tempat sampah. Jadi cari yang ramah lingkungan saja ya. 


Melampiaskan hasrat ingin mendesain grafis untuk undangan nikah sendiri, aku bermodalkan aplikasi gretongan berhasil membuat sebuah undanghan online serta videonya. Sakit hati juga sebenernya abis nanya berapa buat undangan online harganya mihil bingit. Dahlah buat sendiri aja. Ga jelek-jelek amat kok desain saya.


---------

BRIDESMAID'S UNIFORM


Sebenernya ga mau pakai bridesmaid-bridesmaid an. Jadi aku sebut aja ini seragam untuk orang-orang yang berarti dihidupku; my besties mbah nyai dan cabe-cabean, keluarga besar ku, dan teman-teman terdekat. Untuk ini aku nyari yang sesuai budget aja. Dengan brukat dan furing berwarna nude gold senada dengan emas di baju pengantin tetapi tidak terlalu dominan. Dibungkus dengan kertas sampul dan kain goni serta hiasan ikatan tali rami. 


---------

WEDDING SOUVENIR

Diskusi berdua tentang souvenir apa yang berguna dan tidak jadi sampah. Mencari dimana tempat buat souvenir murah tapi ga murahan. 

Terbesit. Aku orangnya ga pernah lupa bawa sedotan stainless biar mengurangi sampah sedotan plastik yang tidak akan terurai dan berakhir di lautan. Terus kenapa tidak aku bagikan saja niat baik terhadap lingkungan ini kepada orang lain? 

Nyari kesana kemari dimana sih di Palembang ini yang nyediakan sedotan stainless untuk souvenir. Susah banget aduh nyarinya, adapun mahal. 


Sampai akhirnya ga sengaja ketemu di IG dan langsung aku hubungi mbaknya. Pesan 500 buah souvenir  sedotan stainless (isi dua sedontan dan satu sikat pembersihnya sudah dapat pocket penyimpanannya) Dengan harga satuan 7500 rupiah saja, murah bukan? Bentuknyua simpel, bisa langsung disimpen masuk tas kondangan ketika habis ngisi buku tamu, ga repot harus tantang-tenteng dan takut barang pecah belah. Bermanfaat bagi lingkungan itu yang terpenting.

---------

WEDDING RING


Untuk cincin kawin, kita memutuskan memesan sepasang cincin perak dengan lapisan berwarna hitam, dimana lapisan ini akan hilang seiring berjalannya waktu (tapi cintaku padamu tidak akan hilang). Berbahan dasar perak agar suamiku juga bisa pakai, tidak usah pakai berlian. Tidak perlu wah yang pending syarat makna. Dua buah cincin ketika digabungkan akan membentuk lambang infinity . Seperti itulah aku dan kamu yang diharapkan.


---------


Comments

Popular Posts